Minggu, 28 Mei 2017

Tugas Psikologi Abnormal di RSJD Amino Gondohutomo Semarang (menceritakan pengalaman observasi)



Nama : Choirunnisa’
NIM : 1401016014
Mata Kuliah : Psikologi abnormal

Saya melakukan observasi di RSJD, ini adalah pengalaman pertama saya masuk rumah sakit jiwa, dari luar terlihat biasa aja layaknya rumah sakit biasa, tapi pas masuk dan melihat pasiennya saya mulai paham mengenai perbedaannya.
Disana pasien menggunakan seragam yang pria berwarna biru, dan wanita berwarna pink, tidak seperti di jalanan yang kita lihat, di rsjd ini pasien semua nya bersih dan wangi, mereka mandi layaknya orang sehat yaitu sehari 2x dan berganti baju juga sehari 2x.
Hal yang paling ta terlupakan dari rsjd adalah pasien yang menyambut kita, saya kaget saat kali kedua saya datang kesana beberapa pasien mulai menghafal muka saya, beberapa ada yang langsung memanggil nama, beberapa hanya menyapa dengan sebutan “mbak”, mereka juga mulai dengan mudah bercerita kepada saya, saya merasa senang saat diberi kesempatan untuk menjaga rahasia2 besar mereka, mereka juga lucu-lucu ada yang bertingkah layaknya anak kecil ada yang seperti titisan ulama besar, ada yg tetap stay cool. Saya senang mengajak berbicara mereka, mengajarkan beberapa hal yang saya ketahui dan saya bagi kepada mereka, bahkan banyak dari mereka yang mengajarkan kepada saya apa makna kehidupan yang sebenarnya. mereka juga suka diajak bermain, dari bermain congklak, bermain pettak umpet atau yang lainnya. Mereka tetap memiliki kepandaian yang berbeda, walaupun mereka gila mereka juga mempunyai perasaan. Ada pasien yang membuat saya sampai hampir menitihkan air mata saat dia bercerita mengapa dia bisa dibawa kesini, dia mulai setres semenjak si anak mulai hamil diluar nikah, dan suaminya yang tidak pernah perhatian dengan dia, contohnya waktu si ibu ini terkena stroke, suaminya tidak pernah menjenguknya bahkan sewaktu dia pulangpun suaminya tidak menjemput kepulangannya sesampainya dirumah sisuami juga tidak menunjukan perhatiannya kepada si ibu ini, kelakuan anak tirinya yang beberapa kali mencoba bunuh diri juga sangat mengganggu pikiran si ibu, dia bingung dan serba salah. Si ibu juga bukan dari kalangan orang kaya, dia hanya seorang petani yang menggarap sawah milik tetangga, iya hanya mendapat gaji harian yaitu 20.000/hari sedangkan ia masih harus menyiapkan makanan untuk anak-anaknya, karena uang suaminya hanya cukup untuk di bayarkan sekolah anak-anaknya. Akhirnya beban pikiran atau kebanyakan pikiranlah yang membuat si ibu akhirnya di rawat di rsjd. Dia berkata saya sangat rindu kepada anak-anak saya, tetapi saat saya pulang saya akan pusing lagi, tetapi kalau tidak pulang saya kepikiran terus. Ada jug pasien lain yang membuat saya sedih adalah ketika dia bilang saya pengen kaya temen saya yang dijenguk sama orangtua nya, diajak ngobrol, diajak ketawa, dan melihat mereka, saya kangen kepada mereka walaupun saya tau mereka pasti tidak pernah merindukan saya sedikitpun, karena mereka yang menginginkan saya ada disini. Saya pengen pulang tapi dirumah saya juga dipasung mending disinilah masih bisa mengguanakan kaki saya untuk berjalan. Ada juga pasien yang genit, beberapa kali saya di goda oleh pasien pria ada yang mengajak kenalan dan bilang suka karena mbak cantik, ada yang langsung ngajak nikah untuk dijadikan isteri ketiga.
Disana banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil, dari mulai bersyukur karena masih diberi kewarasan, masih diberi nikmat untuk menggunakan akal dengan baik, tidak melulu setres mengenai hal-hal yang tidak penting dll. Disana saya belajar bahwa siapa saja bisa menjadi orang gila, baik itu keturunan siapaun atau sepintar apapun. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar