Minggu, 03 Desember 2017

#bahasaIndonesiaHitz Karangan dan Kerangka Karangan Tugas B. Ind

Nama              : Choirunnisa’
NIM                : 1401016014
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
#bahasaIndonesiaHitz
KERANGKA KARANGAN
TEMA : Seksualitas
JUDUL : Pentingnya Kesadaran Remaja Akan Seksualitas
RUMUSAN MASALAH
A.    Apakah definisi remaja?
B.     Apakah pengertian seksualitas dan pubertas?
C.     Bagaimanakah pandangan remaja terhadap seksualitas?
D.    Apakah pengertian dari penyakit menular seksual dan apa sajakah jenisnya?




KARANGAN
Remaja merupakan bagian penduduk yang berskala kecil, namun memiliki sumbangan teramat besar. Remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa, pada masa ini tingkat emosional dan hormon masih belum stabil, berusia antara 10-24 tahun yang ditandai dengan perubahan fisik dan fungsi hormon karena mengalami pubertas. Cirinya yaitu penuh emosi, labil, suka coba-coba, ingin cari tahu, susah diatur, dan susah mengendalikan diri. Pubertas adalah masa remaja yang ditandai dengan matangnya organ reproduksi masa terjadinya perubahan fisik dan mental anak laki-laki dan perempuan, perubahan ini disebabkan adanya perubahan hormon. Pertumbuhan remaja laki-laki ditandai dengan mimpi basah, suara bariton, berotot, dada bidang, bau badan, dan tumbuh rambut. Sedangkan pertumbuhan remaja perempuan ditandai dengan menstruasi, kulit halus, suara tenor, payudara membesar, dan tumbuh rambut (PPT PKBI Kota Semarang, 2016). Penting memahami masa remaja karena remaja adalah masa depan setiap masyarakat. Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa yang merupakan gejala sosial yang bersifat sementara.
Seksualitas menurut Hidayana, (2014: 50) berasal dari kata seks, yang berarti ciri-ciri anatomi biologi yang membedakan antara lelaki dan perempuan. Seksualitas adalah suatu konsep, konstruksi sosial terhadap nilai, orientasi dan perilaku yang berkaitan dengan seks. Seksualitas dari dimensi biologis berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk dalam menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ reproduksi. Seksualitas dapat menjadi kategori sosial yang mampu memberikan status dan peran yang membatasi dan mengatur perilaku. Makna seksualitas adalah bagaimana suatu masyarakat memberikan arti terhadap hal-hal seksual yang secara nyata ada di masyarakat. Kebudayaan juga memiliki peran dalam penentuan makna seksualitas, yaitu kapan seseorang dapat memulai aktivitas seksual dan kapan menghentikannya. Dorongan seksual adalah keinginan untuk mendapatkan kepuasan secara seksual yang diperoleh dengan perilaku seksual. Hal yang wajar pada remaja muncul dorongan seksual karena ketika memasuki usia pubertas, dorongan seksual akan muncul dalam diri seseorang. Perilaku seksual adalah perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan untuk mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku.
Pandangan bahwa seks adalah tabu membuat remaja enggan berdiskusi tentang kesehatan reproduksinya dengan orang lain. Yang lebih memprihatinkan, mereka justru merasa paling tidak nyaman bila harus membahas seksualitas dengan anggota keluarganya sendiri. Kurangnya informasi tentang seks membuat remaja berusaha mencari akses dan melakukan eksplorasi sendiri. Informasi yang salah tentang seks dapat berakibat pengetahuan dan persepsi seseorang mengenai seluk beluk seks itu sendiri menjadi salah. Hal ini menjadi salah satu indikator meningkatnya perilaku seks bebas dikalangan remaja saat ini. Seperti dalam penelitian KomNas Perlindungan Anak bahwa perilaku seksual remaja SMP dan SMU 93,7% pernah ciuman, ciuman leher, dan oral seks; 62,7% remaja SMP tidak perawan; 21,2% remaja SMU pernah aborsi; dan 97% pernah menonton film porno. Dan faktanya 54,3% dari 17.000 orang (tahun 2009), 45,48% dari 24.131 orang (tahun 2010) yang terkena HIV adalah remaja. Pengetahuan yang setengah-setengah justru lebih bahaya dibandingkan tidak tahu sama sekali, kendati dalam hal ini ketidaktahuan bukan berarti tidak bahaya. Banyak remaja yang melakukan aktivitas seks tanpa informasi yang akurat tentang kesehatan reproduksi. Aktivitas seksual remaja berupa fantasi, pegangan tangan, cium kering, cium basah, meraba bagian yang sensitive, berpelukan, masturbasi, oral, petting, dan bisa melakukan yang lebih jauh apabila tidak ada kesadaran akan seksualitas. Kurangnya informasi tentang seks menyebabkan resiko kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan serta meningkatnya penyakit menular seksual.
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral, dan seks anal. Istilah penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada orang yang mungkin terinfeksi dan menginfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Beberapa jenis penyakit menular seksual adalah (a) Ulkus Mole, disebabkan oleh bakteri hemophilius ducreyi, gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan yaitu luka lebih dari diameter 2 cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah, dan rasa nyeri. (b) Klamidia, disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachormatis, gejala yang ditimbulkan adalah cairan vagina encer berwarna putih kekuningan, nyeri di rongga panggul, pendarahan setelah hubungan seksual. (c) Trikonomiasis, disebabkan oleh protozoa trichomonas vaginalis, gejala yang ditimbulkan adalah keluar cairan vagina encer berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk, sekitar kelmaluan bengkak, kemerahan, gatal, dan terasa tidak nyaman. (d) Sifilis atau raja singa, adalah salah satu jenis PMS yang klasik, kuman penyebabnya disebut treponema pallidum. (e) Herpes Genital, disebabkan oleh sejenis virus yang disebut herpes virus simpleks, gejalanya yaitu gelembung-gelembung kecil berisi cairan, kemudian terkumpul menjadi satu dan membesar menjadi luka cukup besar di sekitar alat kelamin. (f) Gonorrhea tau kencing nanah, kuman penyebabnya adalah Neisseria gonorrhoeae, gejalanya adalah nyeri pada saat kencing, merah, bengkak dan bernanah pada alat kelamin, keluarnya cairan atau sekref kanfal seperti nanah dari alat kelamin.
Penyakit kelamin dikategorikan sebagai penyakit paling berbahaya dan yang paling banyak merenggut nyawa manusia. Wabah penyakit ini menjalar ditengah-tengah masyarakat (Al-Adawi, 2013: 54). Hubungan anal seksual, penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya, seks bebas, transfusi darah, transmisi transplasental, memiliki resiko yang lebih besar untuk menularkan penyakit seperti salmonella, hepatitis, disentri amuba, dan lupus (Verawaty, 2011: 248). Dalam islam melakukan hubungan seksual di luar nikah adalah pelanggaran HAM, akibat pelanggaran ini muncul sejenis virus yang mengancam kesehatan bahkan kelangsungan hidup manusia (Hawari, 2009: 25). AIDS (Acquired Immanue Deficiency Syndrome) penyebab dari penyakit AIDS adalah virus yang disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merusak sistem imun dan membuat tubuh menjadi rapuh terhadap infeksi-infeksi yang jarang serta terhadap kanker yang mengancam nyawa. AIDS adalah penyakit mengerikan yang hingga kini belum tersedia vaksin untuk melawan virusnya dan belum ada penyembuhannya. Sejumlah pengobatan telah tersedia seperti ARV (Anti Retroviral) yang berguna untuk memperlambat berkembangbiaknya virus dalam tubuh (Verawaty, 2011: 255), dan untuk mendekteksi tertular atai tidaknya HIV/AIDS yaitu dengan cara tes VCT (Voluntary Counseling and Testing). HIV/AIDS dapat dicegah dengan absitenence (bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual), be faithful (saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV/AIDS, condom (gunakan kondom), don’t inject (hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril), dan save equipment (hindari pemakaian segala alat atau bahan yang tidak steril).
#bahasaIndonesiaHitz


Daftar Pustaka
Al-Adawi, Musthafa. 2013. Zina. Solo: Pustaka Arafah.
Hawari, D. 2009. Pendekatan Psikoreligi pada Homoseksual. Jakarta: FKUI.
Hidayana, I.M. 2014. Seksualitas : Teori dan Realitas. Jakarta: FISIP UI.
Penelitian KomNas Perlindungan Anak. 2009-2010.
PPT PKBI Kota Semarang. 2016. Kesehatan Reproduksi.
Verawaty, S.N., Rahhayu. 2011. Merawat dan Menjaga Kesahatan Seksual Pria. Bandung: Rafindo Everybody’s Books.