Nama :
Choirunnisa’
NIM :
1401016014
Mata Kuliah : Bahasa
Indonesia
#bahasaIndonesiaHitz
KERANGKA KARANGAN
TEMA : Seksualitas
JUDUL : Pentingnya Kesadaran Remaja Akan Seksualitas
RUMUSAN MASALAH
A.
Apakah
definisi remaja?
B.
Apakah
pengertian seksualitas dan pubertas?
C.
Bagaimanakah
pandangan remaja terhadap seksualitas?
D.
Apakah
pengertian dari penyakit menular seksual dan apa sajakah jenisnya?
KARANGAN
Remaja merupakan bagian penduduk yang berskala kecil, namun
memiliki sumbangan teramat besar. Remaja adalah masa perkembangan transisi
antara masa anak-anak dan masa dewasa, pada masa ini tingkat emosional dan
hormon masih belum stabil, berusia antara 10-24 tahun yang ditandai dengan
perubahan fisik dan fungsi hormon karena mengalami pubertas. Cirinya yaitu
penuh emosi, labil, suka coba-coba, ingin cari tahu, susah diatur, dan susah
mengendalikan diri. Pubertas adalah masa remaja yang ditandai dengan matangnya
organ reproduksi masa terjadinya perubahan fisik dan mental anak laki-laki dan
perempuan, perubahan ini disebabkan adanya perubahan hormon. Pertumbuhan remaja
laki-laki ditandai dengan mimpi basah, suara bariton, berotot, dada bidang, bau
badan, dan tumbuh rambut. Sedangkan pertumbuhan remaja perempuan ditandai
dengan menstruasi, kulit halus, suara tenor, payudara membesar, dan tumbuh
rambut (PPT PKBI Kota Semarang, 2016). Penting memahami masa remaja karena
remaja adalah masa depan setiap masyarakat. Masa remaja adalah masa transisi
dalam rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa
yang merupakan gejala sosial yang bersifat sementara.
Seksualitas menurut Hidayana, (2014: 50) berasal dari kata seks,
yang berarti ciri-ciri anatomi biologi yang membedakan antara lelaki dan
perempuan. Seksualitas adalah suatu konsep, konstruksi sosial terhadap nilai,
orientasi dan perilaku yang berkaitan dengan seks. Seksualitas dari dimensi
biologis berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk dalam
menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ reproduksi. Seksualitas
dapat menjadi kategori sosial yang mampu memberikan status dan peran yang
membatasi dan mengatur perilaku. Makna seksualitas adalah bagaimana suatu
masyarakat memberikan arti terhadap hal-hal seksual yang secara nyata ada di masyarakat.
Kebudayaan juga memiliki peran dalam penentuan makna seksualitas, yaitu kapan
seseorang dapat memulai aktivitas seksual dan kapan menghentikannya. Dorongan
seksual adalah keinginan untuk mendapatkan kepuasan secara seksual yang
diperoleh dengan perilaku seksual. Hal yang wajar pada remaja muncul dorongan
seksual karena ketika memasuki usia pubertas, dorongan seksual akan muncul
dalam diri seseorang. Perilaku seksual adalah perilaku yang didasari oleh
dorongan seksual atau kegiatan untuk mendapatkan kesenangan organ seksual
melalui berbagai perilaku.
Pandangan bahwa seks adalah tabu membuat remaja enggan berdiskusi
tentang kesehatan reproduksinya dengan orang lain. Yang lebih memprihatinkan,
mereka justru merasa paling tidak nyaman bila harus membahas seksualitas dengan
anggota keluarganya sendiri. Kurangnya informasi tentang seks membuat remaja
berusaha mencari akses dan melakukan eksplorasi sendiri. Informasi yang salah
tentang seks dapat berakibat pengetahuan dan persepsi seseorang mengenai seluk
beluk seks itu sendiri menjadi salah. Hal ini menjadi salah satu indikator
meningkatnya perilaku seks bebas dikalangan remaja saat ini. Seperti dalam
penelitian KomNas Perlindungan Anak bahwa perilaku seksual remaja SMP dan SMU
93,7% pernah ciuman, ciuman leher, dan oral seks; 62,7% remaja SMP tidak
perawan; 21,2% remaja SMU pernah aborsi; dan 97% pernah menonton film porno.
Dan faktanya 54,3% dari 17.000 orang (tahun 2009), 45,48% dari 24.131 orang
(tahun 2010) yang terkena HIV adalah remaja. Pengetahuan yang setengah-setengah
justru lebih bahaya dibandingkan tidak tahu sama sekali, kendati dalam hal ini
ketidaktahuan bukan berarti tidak bahaya. Banyak remaja yang melakukan
aktivitas seks tanpa informasi yang akurat tentang kesehatan reproduksi. Aktivitas
seksual remaja berupa fantasi, pegangan tangan, cium kering, cium basah, meraba
bagian yang sensitive, berpelukan, masturbasi, oral, petting, dan bisa
melakukan yang lebih jauh apabila tidak ada kesadaran akan seksualitas. Kurangnya
informasi tentang seks menyebabkan resiko kehamilan yang tidak direncanakan dan
tidak diinginkan serta meningkatnya penyakit menular seksual.
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan
binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral, dan seks anal. Istilah
penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada
orang yang mungkin terinfeksi dan menginfeksi orang lain dengan tanda-tanda
kemunculan penyakit. Beberapa jenis penyakit menular seksual adalah (a) Ulkus
Mole, disebabkan oleh bakteri hemophilius ducreyi, gejala-gejala
yang mungkin ditimbulkan yaitu luka lebih dari diameter 2 cm, cekung,
pinggirnya tidak teratur, keluar nanah, dan rasa nyeri. (b) Klamidia,
disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachormatis, gejala yang ditimbulkan
adalah cairan vagina encer berwarna putih kekuningan, nyeri di rongga panggul,
pendarahan setelah hubungan seksual. (c) Trikonomiasis, disebabkan oleh protozoa
trichomonas vaginalis, gejala yang ditimbulkan adalah keluar cairan vagina
encer berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk, sekitar kelmaluan
bengkak, kemerahan, gatal, dan terasa tidak nyaman. (d) Sifilis atau raja
singa, adalah salah satu jenis PMS yang klasik, kuman penyebabnya disebut
treponema pallidum. (e) Herpes Genital, disebabkan oleh sejenis virus
yang disebut herpes virus simpleks, gejalanya yaitu gelembung-gelembung kecil
berisi cairan, kemudian terkumpul menjadi satu dan membesar menjadi luka cukup
besar di sekitar alat kelamin. (f) Gonorrhea tau kencing nanah, kuman
penyebabnya adalah Neisseria gonorrhoeae, gejalanya adalah nyeri pada
saat kencing, merah, bengkak dan bernanah pada alat kelamin, keluarnya cairan
atau sekref kanfal seperti nanah dari alat kelamin.
Penyakit kelamin dikategorikan sebagai penyakit paling berbahaya
dan yang paling banyak merenggut nyawa manusia. Wabah penyakit ini menjalar
ditengah-tengah masyarakat (Al-Adawi, 2013: 54). Hubungan anal seksual,
penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya, seks bebas, transfusi darah,
transmisi transplasental, memiliki resiko yang lebih besar untuk menularkan
penyakit seperti salmonella, hepatitis, disentri amuba, dan lupus (Verawaty,
2011: 248). Dalam islam melakukan hubungan seksual di luar nikah adalah
pelanggaran HAM, akibat pelanggaran ini muncul sejenis virus yang mengancam
kesehatan bahkan kelangsungan hidup manusia (Hawari, 2009: 25). AIDS (Acquired
Immanue Deficiency Syndrome) penyebab dari penyakit AIDS adalah virus yang
disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merusak sistem imun dan
membuat tubuh menjadi rapuh terhadap infeksi-infeksi yang jarang serta terhadap
kanker yang mengancam nyawa. AIDS adalah penyakit mengerikan yang hingga kini
belum tersedia vaksin untuk melawan virusnya dan belum ada penyembuhannya.
Sejumlah pengobatan telah tersedia seperti ARV (Anti Retroviral) yang berguna
untuk memperlambat berkembangbiaknya virus dalam tubuh (Verawaty, 2011: 255),
dan untuk mendekteksi tertular atai tidaknya HIV/AIDS yaitu dengan cara tes VCT
(Voluntary Counseling and Testing). HIV/AIDS dapat dicegah dengan absitenence
(bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan
seksual), be faithful (saling setia pada satu pasangan yang tidak
terinfeksi HIV/AIDS, condom (gunakan kondom), don’t inject (hindari
penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril), dan save
equipment (hindari pemakaian segala alat atau bahan yang tidak steril).
#bahasaIndonesiaHitz
Daftar Pustaka
Al-Adawi, Musthafa. 2013. Zina. Solo: Pustaka Arafah.
Hawari, D. 2009. Pendekatan Psikoreligi pada Homoseksual. Jakarta:
FKUI.
Hidayana, I.M. 2014. Seksualitas : Teori dan Realitas. Jakarta:
FISIP UI.
Penelitian KomNas Perlindungan Anak. 2009-2010.
PPT PKBI Kota Semarang. 2016. Kesehatan Reproduksi.
Verawaty, S.N., Rahhayu. 2011. Merawat dan Menjaga Kesahatan
Seksual Pria. Bandung: Rafindo Everybody’s Books.